Niatkan
Untuk Ibadah
Jika bekerja untuk ibadah, artinya
karena Allah, maka akan otomatis kita bekerja dengan motivasi yang tinggi.
Motivasi diri dalam bekerja bagi orang yang memiliki paradigma bekerja sebagai
ibadah seharuskan akan otomatis tinggi. Jangan sampai kita beribadah kepada
Allah dengan asal-asalan. Semangat donk.
Jadi, yang pertama, niatkan untuk
beribadah.
Bersyukurlah
Banyak sekali orang yang belum dan
menginginkan memiliki pekerjaan. Banyak sekali jumlahnya, bukan hanya datang
dari dalam negeri, tetapi jika datang dari luar negeri.
Anda patut bersyukur karena masih
bisa bekerja dan mendapatkan gaji. Lihatlah di sekitar kita. Hidup Anda mungkin
jauh lebih baik dibandingkan kebanyakan orang.
Bersyukur bukan hanya dengan ucapan
hamdalah saja, tetapi akan memanfaatkan nikmat bekerja dengan sebaik-sebaiknya.
Motivasi diri dalam bekerja Anda harus tinggi sebagai wujud dari rasa syukur
Anda.
Miliki
Mental Juara
Sebagai muara dari dua sikap diatas
(niat ibadah dan syukur) maka seharusnya Anda sudah memiliki mental juara.
Nagaimana tidak, untuk ibadah harus memberikan yang TERbaik. Sebagai wujud
syukur pun akan memberikan yang TERbaik. Itulah mental juara, selalu
menginginkan yang TERBAIK.
Mental juara bukanlah berarti
memiliki mental untuk menjatuhkan orang lain. Hanya orang yang tidak sportif
yang bersaing dengan cara licik dan curang. Tidak mungkin dimiliki oleh orang
yang memiliki semangat ibadah. Dia lebih berpikir belomba dalam kebaikan, bukan
dalam keburukan.